Buntut Rusuh Pembakaran Alquran di Swedia, Siapa Sebenarnya Rasmus Paludan?

INTERNASIONAL209 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, SWEDIA – Kerusuhan besar terjadi di Kota Malmo, Swedia selatan, pada Jumat malam (28/8/2020) waktu setempat.

Sebelumnya pada hari itu, salinan kitab suci Alquran dibakar di Kota Malmo oleh beberapa ekstremis sayap kanan. Ratusan orang pada malam itu menggelar aksi demonstrasi terhadap tindakan anti Islam itu.

Sebagaimana dikutip dari Republika pada Kamis (03/09/2020), Pembakaran Alquran itu dilakukan oleh partai sayap kanan Denmark Stram Kurs yang dipimpin Rasmus Paludan.

Siapa Rasmus Paludan?

Sebelumnya, Paludan yang memimpin partai garis keras anti-imigrasi sayap kanan Denmark, dihentikan di perbatasan dengan Denmark dan kemudian dilarang memasuki Swedia selama dua tahun.

Paludan akan melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara di acara hari Jumat. Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangannya dengan mengumumkan larangan tersebut dan menahannya sebentar di dekat Malmo.

“Kami menduga dia akan melanggar hukum di Swedia,” kata Calle Persson, juru bicara polisi di Malmo kepada AFP. “Ada juga risiko bahwa perilakunya akan menjadi ancaman bagi masyarakat.”

Tetapi para pendukungnya melanjutkan unjuk rasa, di mana enam orang ditangkap karena menghasut kebencian rasial.

Paludan kemudian memasang pesan pedas di Facebook. “Dikirim kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun, pemerkosa dan pembunuh selalu diterima!” tulis Paludan.

Paludan tahun lalu menarik perhatian media karena membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi yang dilarang dalam Islam. Pada bulan Juni, Paludan dijatuhi hukuman tiga bulan penjara di Denmark atas berbagai pelanggaran undang-undang ujaran kebencian negara itu.

Pada bulan Juni, Paludan dijatuhi hukuman tiga bulan penjara di Denmark atas berbagai pelanggaran undang-undang ujaran kebencian negara itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *