MINANGGLOBAL.ID, INTERNASIONAL – Palestina, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan waktu satu tahun kepada Israel untuk tarik diri dari wilayah yang diduduki.
Hal ini disampaikan Presiden Abbas dalam pidato virtual bersama Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (24/09) lalu.
Dia menegaskan, tidak akan mengakui Israel bila menolak menarik diri. Pasalnya Palestina, ditegaskan Abbas menginginkan masa depan yang bebas dari penjajahan.
“Kami tegaskan Israel dan kekuatan pendudukan, memiliki waktu satu tahun untuk menarik diri dari wilayah Palestina yang didudukinya pada tahun 1967,” kata Abbas, melansir laman Aljazirah.
Abbas meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menggelar konferensi perdamaian internasional dan bekerja untuk menuntaskan status akhir negara Israel dan Palestina sesuai resolusi PBB.
Presiden Abbas menuding Israel melakukan apartheid dan pembersihan etnis.
“Palestina siap ke Mahkamah Internasional mengenai legalitas pendudukan wilayah kami,” kata dia.
Pidato Presiden Palestina itu kemudian dibantah oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan.
Dia menyebut, Israel mendukung perdamaian dan negosiasi.
Dia juga menyebut pidato Abbas itu tidaklah relevan.
Seperti diketahui proses perdamaian dua negara tersebut bertahun-tahun berada pada jalan buntu.
Ada tiga wilayah Palestina yang dicaplok Israel dalam perang 1967. Di antaranya Tepi Barat, Yarussalem Timur dan Gaza. Pencaplokan itu pun tidak diakui duni internasional.