MINANGGLOBAL.ID, INFORMATION – Makanan Kucing, Kucing merupakan binatang domestik, sehingga banyak dipelihara oleh banyak orang. Karena tampangnya yang manis, tingkahnya yang lucu, kemudian suka bermain dengan manusia (pemiliknya), tidak sedikit orang memutuskan untuk memelihara kucing di rumahnya.
Bagi yang memelihara kucing, tentu sudah siap dengan segala resiko dan tanggungjawabnya, seperti butuh waktu, dana, dan tenaga untuk merawatnya agar anak kucing bisa hidup dalam kondisi terbaiknya. Jenis kucing yang dipelihara banyak macamnya, mulai dari kucing kampung (lokal), sampai jenis Kucing Persia, Amerika, Bengal, Siam, Sphynx, Ragdoll, Maine Coon dan banyak lainnya, tergantung keinginan si perawatnya.
Dalam soal makanan, kucing juga sering disuguhi pemiliknya banyak jenis makanan, mulai dari makanan yang ada disekitarnya maupun yang di buat di pabrikan, atau makanan yang diracik sendiri sampai diracik pakar hewan dalam bentuk kibble dalam kemasan freshpack maupun repack. Bicara soal makanan kucing pasti pecinta kucing sudah tahu dengan banyak jenis makanan kucing, bentuknya, tipe basah atau kering, makanan tambahan/suplemen, vitamin dll.
Namun, kita tahu bahwa kucing merupakan hewan lintas agama kwkwkwkw…maksudnya disukai dan dipelihara oleh banyak orang, suku, ras dan agama hehehe. Yap, setiap agama tentu punya aturan norma sendiri dalam bergaul dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Khusus Islam, ada aturan bahwa anjing dan babi itu adalah najis mughallazah (berat), jika orang Islam terkena dengan najis tersebut maka cara menghilangkan najisnya dengan cara dibasuh 7 kali dan salah satunya disamak dengan tanah. artinya penyujian najis jenis ini termasuk ribet. Eh… kok bahas anjing dan babi yah? hehehehe…
Dalam tulisan ini sedikit menyorot tentang makanan kucing yang mengandung babi, karena memang ada produsen makanan kucing secara terang-terangan bilang bahwa makanan kucing yang dibuatnya dalam bentuk freshpack mengandung babi, seperti makanan kucing di luar negeri. Namun merek yang mengaku makanan kucing yang dibuatnya mengandung itu ada juga di dalam negeri Indonessia, yang sama kita tahu mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang juga banyak memelihara kucing.
Tentu ada juga makanan kucing yang tidak mengandung babi, bisa seperti dari hewan lain seperti ikan, ayam, daging yang lainnya.
Pertanyaannya? apa perlu makanan kucing itu HALAL? kan yang yang makan kucing, sedangkan babi haram untuk manusia. Jawabannya, tentu kucing tidak perlu halal dan haram soal makanan, tikus mentah pun dimakan sama kucing, bangkai pun juga bisa dimakan sama kucing. Tidak ada masalah soal makanan halal atau haram bagi kucing, tapi masalahnya untuk si pemiliknya.
Jika pemiliknya Islam tentu perlu perhatian soal makanan kucing yang halal atau yang haramnya! untuk apa? emang si pemiliknya ikut pula makan makanan kucingnya? ya tentu tidak. Terus kenapa……
Jawabannya, tentu si pemilik kucing kemungkinan besar bersentuhan dengan makanan kucing baik disengaja maupun tidak disengaja, karena setiap hari makanan kucing akan selalu dibagikan pemiliknya kepada kucing. Jika makanannya mengandung babi, dikhawatirkan akan menjadi najis mughallazah jika tersentuh pemiliknya (Muslim), dan butuh penyujian najisnya sesuai prosedur, belum lagi jika bersentuhan dengan pakaian, lantai dan lain sebagainya.
Nah, dapat dimengerti bahwa makanan kucing itu tak ada soal halal atau haram buat si Pussy-nya tapi akan timbul masalah jika makanan kucing mengandung babi, dan itu hanya untuk pemilik kucing yang beragama Islam yang (ingin) taat menjalankan agamanya.
Dan akhirnya, ada baiknya bagi seorang Muslim yang memelihara kucing untuk bisa memilih makanan kucing yang tidak mengandung babi. sekian….. (MF)