MINANGGLOBAL.ID, SUMBAR – Industri pariwisata menjadi salah satu sektor terkemuka kota Bukittinggi yang turut menggerakkan perekonomian di Kota Bukittinggi. Seperti destinasi wisata Jam Gadang yang menjadi pusat keramaian di kota kelahiran Bung Hatta.
Di Jam Gadang terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan makanan ringan oleh-oleh khas Sumatera Barat. Seperti keripik sanjai, dalam hal ini bisa meningkatkan potensi pendapatan UMKM.
Menurut Duta Wisata Bukittinggi Fauzan mengatakan “industri pariwisata di Bukittinggi telah membuktikan diri sebagai pendorong dalam memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat maupun wisatawan”.
“Pada suatu wisata terdapat ekonomi kreatif yang memajukan tempat wisata itu adalah masyarakat lokal atau wisatawan itu sendiri, bisa dilihat ketika wisatawan membeli makanan atau minuman yang ada disana” Tegas Fauzan ketika diwawancarai kepengurusan LPM Al Itqan Sabtu 20 Januari 2024.
Meskipun manfaat ekonomi yang dihasilkan dari sektor pariwisata di Bukittinggi begitu nyata, tetapi tantangan besar muncul dalam menjaga keseimbangan dengan pelestarian lingkungan.
Meningkatnya pengunjung, namun minim kesadaran dari masyarakat lokal khususnya pada wisatawan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Menurut Gadih Bukittinggi 2023, Nurul mengatakan bahwa perlu diperbaiki mindset dari pelaku ekonomi yang bersinggungan dengan lingkungan.
“Kita sebut penjual telur gulung yang ada disana ia tidak menyadari kalau usahanya bisa mengotori lingkungan. Hal ini menjadi sebuah tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan”. Ujar Nurul
Problematika intinya terletak pada bagaimana menjaga keberlanjutan kelestarian lingkungan sekaligus tetap memanfaatkan potensi ekonomi dengan bertanggung jawab.
Dalam hal ini Bujang Bukittinggi 2023, Haris menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup menjadi tonggak berdirinya dalam menjaga dan menyeimbangkan antara pengembangan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. “Kalau tidak menjaga kelestarian lingkungan maka potensi pengembangan ekonomi juga akan menurun”. Tutur Haris
Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai otoritas dalam pengaturan terkait dengan pariwisata melakukan upaya dalam mengatasi konflik yang muncul antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Bukittinggi.
Upaya ini hendaknya dilakukan dengan kebijakan yang bijaksana, seperti mengeluarkan regulasi serta memberikan peraturan untuk mengawasi segala hal agar berjalan tertib.
“Melakukan audiensi dengan pemerintah terkait yaitu antara pihak ekonomi dengan lingkungan hidup yang diharapkan bisa berlanjut ke tahap sosialisasi kepada masyarakat serta evaluasi”. Harap Haris.
Selain pemerintah, partisipasi wisatawan juga memegang peran penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi di Bukittinggi.
Melalui edukasi dan kesadaran lingkungan, para wisatawan dihimbau untuk mematuhi peraturan dalam menjaga kelestarian lingkungan, misal tidak membuang sampah sembarangan, mengelompokkan sampah organik maupun non organik, tidak membuang puntung rokok sembarangan dll.
Selain peran aktif dari mereka terhadap kelestarian lingkungan, wisatawan juga mendukung dalam meningkatkan potensi UMKM. Partisipasi dari wisatawan dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan dan pembelian produk lokal menjadi pokok utama dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan di destinasi ini.