Pentingnya Literasi Politik dalam Mencegah Buta Politik

Penulis: Vivi Wulandari (Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN SMDD Bukittinggi)

OPINI112 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, Opini – Seberapa jauh kamu mengenal politik? dan Apakah itu penting untuk diketahui?
Pada dasarnya politik berkaitan dengan manusia yang hidup berkelompok dalam membentuk suatu pemerintahan. Sistem pemerintahan yang baik dapat terwujud salah satunya dengan pengetahuan masyarakat akan pentingnya dunia politik. Bertolt Brecht pernaha mengatakan bahwa buta terburuk adalah buta politik yang mana dangkalnya pengetahuan seseorang terhadap politik, mereka tidak tau bahwa seluruh kebutuhan hidup ditentukan oleh keputusan politik. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran seseorang terhadap politik serta minimnya pengetahuan mengenai politik, mereka memilih diam daripada melakukan suatu tindakkan.

Salah satu contohnya bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari dimana minimnya literasi seseorang, membuat mereka ikut-ikutan men-judge tanpa tahu kebenaran dan data-datanya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan terjadinya buta politik, dan ini kadang melanda generasi Z.

Generasi Z merupakan generasi yang hidup beriringan dengan perkembangan teknologi, apapun yang dilakukan akan dibantu oleh teknologi, sehingga generasi ini bergantung sekali pada teknologi. Hal ini yang membuat orang malas untuk berfikir karena semuanya sudah disiapkan secara instan oleh teknologi tersebut.

Berdasarkan kutipan dari Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto mengatakan, sebanyak 42,32 persen responden Gen Z dan milenial mengaku jarang menerima informasi politik, tidak pernah 24,8 persen, tidak tahu 10,83 persen. Sementara yang menjawab sering hanya 22,05 persen. (Sumber: Republika)

Dilihat dari data di atas bahwasanya minat untuk literasi politik yang dimiliki oleh generasi Z itu masih minim sekali, bahkan yang lebih parahnya lagi ada yang tidak pernah dan tidak tahu apa-apa mengenai politik. Dalam mencegah maraknya fenomena tersebut perlu adanya solusi, salah satunya adalah literasi politik.

Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis akan tetapi juga suatu kebutuhan untuk tetap belajar, berfikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial. Literasi yang dijalankan dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik, terutama bagi kalangan remaja dan masyarakat awam.

Dengan perkembangan teknologi saat sekarang ini, informasi sudah bisa diakses dimana saja jadi tidak tertutup kemungkinan bahwa kita bisa berliterasi melalui media-media yang ada di HP. Kecanggihan teknologi tersebut yang membantu manusia mengakses informasi-informasi penting, tapi sayangnya tidak sesuai dengan harapan, masih banyak yang menyalahgunakan kepada hal yang tidak semestinya.

Dengan literasi politik yang rendah, kita bisa menjadi santapan empuk orang-orang yang haus kekuasan untnuk menipu dan mengendalikan kita. Inilah sebabnya mengapa literasi politik  sangat penting diterapkan, baik itu generasi Z, milineal atau generasi selanjutnya.

Dengan literasi politik yang memadai akan menjadikan kita masyarakat yang berkualitas dalam mengawal demokrasi. Tidak hanya masyarakat saja para aktor-aktor politikpun memliki peran yang sangat besar dalam membimbing masyarakat untuk meningkatkan literasi, jika hanya pandai berteknologi saja tapi tidak di iringi pengetahuan, maka siap-siap saja kita akan dijadikan boneka oleh para pejabat yang tidak bertanggung jawab dan jika tidak mau berubah dan masih saja buta terhadap politik, dunia perpolitikan akan tetap sama saja yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. (VW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *