Meramal Pucuk Moderasi Beragama

Redaksi MGO

0

Penulis berpendapat bahwa pucuk dari moderasi beragama adalah humanisme, liberasi dan transendensi terhadap manusia beragama di Nusantara. Dalam posisi ini perlu ditekankan, penulis tidaklah menyebutkan bahwa semua agama datang dari Allah SWT. Namun yang tidak dapat dipungkiri adalah setiap agama memiliki tuhan.

Moderasi beragama mewujudkan humanisasi

Kuntowijoyo berpendapat konsep humanisasi adalah memanusiakan manusia, anti kekerasan dan kebencian. Secara esensial jika beragama moderat menjadi tolak ukur setiap umat beragama, maka yang terjadi adalah tegaknya nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat. Karena tidak mungkin, nilai-nilai kemanusiaan itu akan tegak dengan cara kekerasan. Apalagi kekerasan sangat bertentangan dengan kemaslahatan umum. Dan yang paling krusial adalah ajaran agama tidak akan diterima masyarakat apabila disampaikan dengan cara melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Penulis sangat yakin tidak satu pun tuhan dalam sebuah agama yang menginginkan terjadi kekerasan dan kerusakan di antara manusia.

Hasil moderasi mewujudkan humanisasi adalah manusia Indonesia sebagai manusia beragama, akan menjunjung tinggi rasa keadilan, kasih sayang dan kesusilaan dalam interaksi sosial. Dengan rasa kemanusiaan terpatri di hati maka seseorang yang beragama tidak akan mudah menghakimi manusia lain dan akan sangat mudah menerima perbedaan dan keragaman. Tidak hanya soal dirinya dengan orang lain, humanisasi juga berlaku untuk individu tersebut. Dengan maksud humanisasi terhadap manusia beragama yakni menyadari dirinya adalah makhluk yang diciptakan tuhan.

Moderasi beragama mewujudkan liberasi

Singkatnya liberasi adalah adalah upaya pembebasan manusia dari belenggu pengetahuan, ekonomi dan politik serta berbagai aspek lain. Dikaitkan dengan moderasi beragama, maka hasil yang dicapai adalah manusia beragama akan membebaskan dirinya dari segala sesuatu yang akan merubah statusnya menjadi makhluk yang hina di mata tuhan karena perbuatan jahatnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here