Mahligai Cinta
Aku yang tampak kebingungan dengan skenario yang direncanakan
Seakan-akan bimbang dan tergoyahkan
Imanku terombang-ambing seakan menekan
Rasaku meyakinkan
Namun akalku melayang-layang mencari ruang kepastian
Ini memang sebuah suratan yang telah di takdirkan
Menjalani kisah kasih tanpa ada yang dikorbankan
Demi sebuah perjalanan
Aku pasrahkan siapa kan yang akan bertahan
Dalam hening sunyi gemerlapan
Dada sesak menyelimuti gemetaran
Tubuh menggigil menginginkan kehangatan
Aku yang terus berupaya melawan mencari kenyamanan
Dalam asa aku melamun tak percaya
Entah mengapa silamnya kau yang ku hina
Menjadi yang ku puja
Seperti rembulan yang tak pernah redup-redupnya
Kini berlabuh menjadi yang paling utama
Mengisi setiap kehampaan penuh canda tawa
Gelak tawa membuat suasana hati gemuruh ria
Sayang, kau hanya lamunan sementara
Kuberharap kenestapaan tiada yang punya
Berlabuh hati insan dalam mengenangnya
Berkecai-kecai melingkar dalam suasana
Menggapai suatu hal yang belum ada pastinya