MINANGGLOBAL.ID, SUMBAR – Kabupaten 50 Kota, –Suherman, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, kembali menuntun seorang Non Muslim untuk memeluk agama Islam.
Fatolosa Nduru, pemuda asal Nias Sumatera Utara kelahiran Sikijang, 2 April 1998, beragama Kristen Protestan, semenjak satu setengah bulan yang lalu melalui keluarga teman dekatnya, menyatakan keinginan untuk masuk Islam dan meminta nasehat kepada penyuluh Agama KUA Pangkalan Koto Baru, terkait proses masuk Islam.
Suherman, saat menerima kedatangan Fatolosa, menjelaskan proses masuk islam sekaligus mempertanyakan alasan yang bersangkutan masuk Islam. “Kami sebagai Kepala KUA Kecamatan memberikan arahan bagaimana proses yang harus dilalui untuk bisa memeluk Islam. Kami juga memintanya untuk mempelajarai terlebih dahulu ajaran Islam secara umum agar nantinya tidak ada penyesalan setelah masuk Islam,” jelas Suherman.
Kepala KUA juga menyebut, dari hasil wawancara yang dilakukan, yang bersangkutan berkeinginan memeluk agama Islam atas dasar kemauan sendiri. Tempat tinggal Fatalosa selama ini didominasi oleh kaum muslim. “Kami melihat moderasi beragama di Kecamatan Pangkalan Koto Baru sangat bagus. Bukan hanya Islam agama di sini. Namun kehidupan bermasyarakat sangat baik. Tidak ada perbedaan bahkan pertikaian dalam masalah agama. Masyarakat hidup rukun dan saling menghargai pemeluk agama lain,” papar Suherman.
“Fatolosa sebenarnya adalah warga yang tinggal di Tualang, Siak. Berdasarkan tempat domisili ini kami menyarankan untuk melakukan proses syahadatnya di Siak saja, untuk memudahkan proses mualafnya. Namun yang bersangkutan lebih memilih di KUA Pangkalan Koto Baru. Tentu saja tidak ada alasan kami untuk mengabulkan niat baik ini,” lanjut Suherman.
Saat ini Fatolosa tinggal di Jorong Lubuak Nago Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Dengan di antar Kepala Jorong, Jumriwal, sanak keluarga, serta kerabatnya, pagi hari Senin, (15/11), Fatolosa datang ke Kantor KUA. Dengan dituntun kepala KUA, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Rasa haru terlihat jelas di matanya saat proses syahadat selesai. Lirih takbir menyambut kedatangan saudara sesama muslim.
Setelah pengucapan dua klaimat syahadat, Suherman kembali memberikan arahan untuk istikamah dalam memeluk Islam. “Mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam memang tidak mudah. Namun kami yakin, Fatalosa akan mampu menjalankan syariat Islam. Pelajari ajaran Islam secara bertahap dan kontinue. InsyaAllah Allah akan teguhkan hati kita untuk terus dalam agama Allah,” ungkap Suherman.
Kepada yang bersangkutan, tak lupa Suherman menegaskan agar tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya, meskipun sekarang tidak se akidah lagi. (Nina)