MINANGGLOBAL.ID, TANAH DATAR, SUMBAR – Untuk meningkatkan kembali perekonomian yang dihajar pandemi Covid-19, Pemkab Tanah Datar akan melakukan berbagai upaya pemulihan.
Asisten Perekonomian Pemkab Tanah Datar Edi Susanto mengatakan, pemulihan ekonomi masyarakat akan diupayakan melalui Dana Insentif Daerah (DID).
“Baik itu pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan dan pariwisata,” ujar Edi, Jumat (25/09/2020).
Kata Edi, dana sebesar Rp. 15 Miliar itu nantinya akan dialokasikan untuk membantu masyarakat.
“Pertanian sifatnya yang cepat menghasilkan, tanaman palawija misalnya. Nah dari dana itu, nanti akan kita bantu masyarakat baik itu untuk pembibitan, pakan, pupuk, termasuk untuk produk-produk UKM dari segi pengurusan merek dan lain-lain. Karena untuk terjun ke pasar pelaku UKM butuh standarisasi produk,” ujarnya.
“Jadi dengan begini ekonomi akan cepat pulih. Karena yang kita targetkan untuk yang menghasilkan secepat mungkin. Namanya saja pemulihan kan gitu,” kata Edi.
Dengan masifnya pandemi Covid-19, Edi mengaku pendapatan masyarakat memang turun drastis.
“Contoh pajak restoran dan hotel ini sangat terdampak. Pariwisata juga, sepi pengunjung. Jadi memang PAD kita turun jauh,” tutur Edi.
“Pemulihan Ini yang akan kita upayakan. Apalagi dana untuk menggerakkan roda perekonomian ini sudah dialihkan untuk penanganan Covid,” ucapnya.
Senada dengan Edi, Kepala Baperlitbang Tanah Datar Alfian Jamrah menjelaskan, dana DID Rp. 15 Miliar itu akan dibagi ke 3 kegiatan.
“Kesehatan, sosial, dan pemulihan ekonomi,” ujar dia.
Terkait dana Rp. 15 Miliar lebih itu akan diturunkan dari pusat pada pertengahan Oktober mendatang.
Dana tersebut akan diberikan ke masing-masing dinas terkait.
“Pelaksananya dinas-dinas nantinya. Kita hanya membagikan. Pelaksanaannya 2 bulan, untuk sektor yang memang bisa menghasilkan dalam waktu dekat,” ucapnya.
Kendati dengan adanya dana DID itu, menurut Alfian belum bisa menjamin ekonomi masyarakat pulih seutuhnya.
“Belum bisa kita jamin, tapi soal terbantu. Ini bisa,” katanya.
Sementara terkait angka perekonomian saat ini, Alfian mengaku turun drastis.
“Awal tahun berada pada angka 5.1 target kita. Sekarang karena Covid ini, ekonomi kita dari data provinsi berada pada angka 1.6. Bukan min, kalau kita di Pemkab belum ada ngukur,” pungkasnya.
Sementara beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pemulihan ekonomi secara nasional dilakukan sampai akhir September.
“Pemerintah masih punya waktu, untuk memulihkan ekonomi. Sampai akhir September,” kata Jokowi.