Masjid Perlu Membangun SDU, Jangan Terkuras Energi Hanya Urusan Fisik

OPINI194 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, OPINI – Orientasi kegiatan pembangunan masjid idealnya tidak sibuk dengan urusan fisik masjid semata. Namun, mesti diseimbangkan dengan menggulirkan program pembangunan bidang Sumber Daya Ummat (SDU) berbasis masjid.

Terkadang ada masjid yang belum prioritas diperluas terkesan dipaksakan diperluas meski di area yang sama terdapat banyak masjid yang cukup menampung jamaah.

“Kinerja pengurus masjid jangan dinilai hanya dari aspek pembangunan fisik saja, tetapi yang juga tidak kalah pentingnya adalah program pembangunan sumber daya ummat melalui program pendidikan, pengiatan ekonomi ummat berbasis masjid dan penyiapan kader-kader cendikiawan muslim dan ulama masa depan”, jelas Ustadz H. Irwandi Nashir kepada Minangglobal.id (Ahad, 22/8/2021) usai menyampaikan kajian Islam di sejumlah masjid di Kota Payakumbuh selama dua hari (20-21/8/2021).

Menurut Dosen IAIN Bukittinggi ini, semangat menghimpun dana ummat dengan potensi yang sangat besar itu jangan tersedot kepada urusan fisik yang menelan dana yang tak sedikit. Irwandi Nashir mencontohkan, ada masjid bangunannya megah, tapi perpustakaan saja tak ada, kalau pun ada tak layak disebut pustaka.

“Kadang ada kita temukan lembaga pendidikan setingkat MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) saja managemennya jauh dari kata profesional, padahal masjidnya megah”, ungkap Pendiri Lembaga Studi Dakwah Indonesia ini.

Persoalan lainnya yang tak boleh luput oleh pengurus dan jamaah masjid menurut Ustadz Irwandi Nashir adalah perlunya penggalangan donasi untuk membantu para penuntut ilmu yang membutuhkan biaya.

“Banyak calon mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi terutama di Timur Tengah membutuhkan biaya hingga akhirnya datang ke mesjid untuk meminta bantuan”, lanjut Irwandi Nashir.

“Kadang para calon ulama ini disuruh menjalankan kotak infak atau berdiri di dekat pintu menadahkan tangan kepada jamaah”, sambung Irwandi.

“Cara seperti ini tentu bisa diubah dengan cara yang lebih nyaman secara psikologis bagi yang meminta bantuan apabila masjid punya program khusus untuk memberikan bantuan kepada para penuntut ilmu”, tambah da’i asal Kabupaten Tanah Datar ini.

Terkait penggalangan donasi untuk para penuntut ilmu, H. Irwandi Nashir mencontohkan tradisi baik yang dilakukan jamaah masjid Muslimin Labuah Baru Kota Payakumbuh, Sumbar.

“Masjid Muslimin Labuah punya tradisi baik berbilang tahun lamanya hingga kini, yaitu melepas para penuntut ilmu, bukan saja dengan mendo’akan mereka, tapi menghimpunkan dana yang lumayan untuk menutup kebutuhan para calon cendekiawan muslim dan ulama ini, khususnya putera-puteri Ranah Minang”, tutup Ustadz H. Irwandi Nashir. (MF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *