MINANGGLOBAL.ID, SUMBAR – Payakumbuh– SMP Negeri 8 Payakumbuh saat ini tengah melaksanakan simulasi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang rencananya bakal digelar pada bulan Oktober mendatang.
Kepsek SMPN 8 Payakumbuh, H. Hendri mengatakan pelaksanaan simulasi ANBK bagi siswa SMPN 8 Payakumbuh dilakukan per-shift. Yang mana satu shift 15 orang Peserta, dan dilaksanakan dengan Prokes Covid 19 yaitu memakai masker,cuci tangan dan jaga jarak
“Untuk simulasi ANBK ini dilaksanakan satu hari saja. Dan siswa, guru, maupun operator SMPN 8 siap untuk melaksanakan ANBK” ungkap H. Hendri kepada Minangglobal.id, Kamis (26/8/2021).
“Sarana prasarana seperti jaringan internet dan Komputer di SMPN 8 sangat mencukupi dan memadai, kita bersyukur karena komite sekolah sangat peduli terhadap sarana dan Alhamdulillah sebagian komputer sekolah bantuan dari Komite” tambah H. Hendri.
Dalam kesempatan ini, H. Hendri selaku Kepala SMPN 8 Payakumbuh menyampaikan kepada media bahwa AN dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Asesmen Literasi Membaca bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar bisa produktif di masyarakat.
“Sedangkan Asesmen numerasi digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, alat matematika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai konteks yang relevan,” sambungnya, di depan peserta didik yang akan ikut Asesmen Nasional
Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) merupakan salah satu bagian dari Asesmen nasional disamping Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen nasional dirancang bertujuan untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif pada literasi dan numerasi. Peserta didik yang akan mengikuti AN ini ditunjuk langsung oleh kementerian bukan sekolah yang menentukan. Peserta didik yang mengikuti AN ini berjumlah 50 orang
“Survei Karakter digunakan untuk mengukur capaian murid dalam belajar sosial emosional untuk mencetak profil pelajar Pancasila. Sedangkan, survei lingkungan belajar digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah,” tutupnya. (F)