Dilarang Membenci Ayah

KHAZANAH4745 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, Khazanah – Agama Islam maupun agama lainnya mengajarkan untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk. Dalam Islam berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban setiap anak, yang juga bernilai pahala di sisi Allah swt. Kenapa harus berbakti kepada orang tua? Karena jasa dan cinta kasih orang tua kepada anaknya tidaklah terbatas.

Banyak dijumpai para ustadz dalam dakwahnya selalu menyampaikan tentang kemulian seorang ibu, kenapa ibu? Karena ibu mengandung  selama sembilan bulan, melahirkan dengan bertaruh hidup dan mati, kemudian menyusui dan merawat anak-anaknya. Lalu apa peran ayah? Ayah memenuhi nafkah serta mendidik anak-anaknya mandiri dan disiplin untuk mengarungi kehidupan. Memang, dalam hadis Nabi saw nama ‘ibu’ disebut tiga kali baru kemudian menyebut nama ayah satu kali. Jelas secara tekstual, posisi ibu lebih mulia daripada seorang ayah dalam hadis tersebut.

Namun, jika ditelisik lebih jauh seperti yang tertuang dalam firman Allah swt, memuliakan orang tua haruslah keduanya jangan membedakan di antara mereka. Seperti termaktub dalam QS. Al-Isra’ ayat 23 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Bahkan Rasulullah saw telah mengingatkan dalam sabdanya HR. Bukhari No. 6270 “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab barang siapa yang membenci ayahnya adalah wujud kekufuran.”

Dapat dipahami bahwa orang yang membenci ayahnya dalam keadaan sadar (tahu) dan mempunyai pilihan maka itu perbuatan kufur asgar (kecil).

Kufur dalam Islam terbagi menjadi yaitu kufur (kekafiran) berdasarkan tingkat keparahannya. sebagai berikut,

Pertama, kufur akbar (kufur besar), jenis kafir ini adalah jenis yang benar-benar kafir yang menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam yang menyababkan pelakunya kekal di neraka jika tidak bertaubat sebelum meninggal, contoh kafir besar yaitu mencaci maki dan syirik kepada Allah SWT dan mencaci Rasulullah SAW.

Kedua, kufur asghar (kufur kecil), jenis kafir yang kedua ini tidak sampai menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, contoh dari kafir ini adalah orang yang sengaja meninggalkan kewajibannya sebagai seorang hamba yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Dari penjelasan di atas dapat diambil pemahaman bahwa membenci ayah termasuk kepada jenis kufur asghar, walaupun ini termasuk kepada kafir kecil tapi tetap ditegaskan tentang keharaman dan keburukan dari perbuatan membenci ayah. Hal ini dikarenakan berbakti kepada orang tua ada kewajiban yang diperintahkan Allah SWT. (KRM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *