Kepala KUA Kec. Luhak Nan Duo Lepas Kontingen PASPARANI Kab. Pasaman Barat ke Tingkat Nasional

SUMBAR497 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID,SUMBAR,-Kab. Pasaman Barat,- Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat Kepala Urusan Agama Kec. Luhak Nan Duo Syahrial,S.Hum secara resmi melepas keberangkatan kontingen PESPARANI  Pasaman Barat untuk mengikuti Pesparawi Tingkat Nasional III di jakarta. pada tanggal 26 Okober – 2 November 2023.

Dalam arahannya Kepala KUA Kec. Luhak Nan Duo Syahrial,S.Hum Menyampaikan Permohonan  maaf kepada kita semua, hari ini kepala kantor kementerian agama  Kabupaten Pasaman Barat tidak bisa hadir Bersama kita dikarenakan beliau sekarang berada di kota Padang untuk itu beliau mengamanahkan kepada saya untuk membuka acara ini, semoga tidak mengurangi arti dari acara kita, Event-event  seperti ini perlu mendapat dukungan kita semua agar pelaksanaannya bisa berjalan aman dan kondusif , Tidak hanya Pesparani tetapi juga Pespawari, FASI, MTQ maupun kegiatan keagamaan lainnya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendukung dan mensukseskannya.

Melalui kegiatan ini mudah-mudahan bisa melahirkan perwakilan yang terbaik dan bisa membawa nama Kabupataen Pasaman Barat di tingkat provinsi hingga nasional. Masyarakat yang merupakan bagian dari Pemerintah Kecamatan Luhak Nan Duo bisa beraktualisasi dalam proses pembangunan tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual generasi muda. Kementerian Agama akan selalu mendukung kegiatan keagamaan tidak hanya untuk Agama Islam saja tetapi juga Kristen, Hindu dan sekarang Katolik. Pasaman Barat sebagai Kota Agamis dengan masyarakatnya yang memiliki keyakinan berbeda- beda namun bisa menjaga kondusifitas. Untuk itu mari bersama-sama menjaga kondisi ini jangan sampai terjadi kasus SARA di daerah yang kita cintai ini

Pemerintah Indonesia melalui Institusi Kementerian Agama sedang menggalakkan suatu model kehidupan keagamaan yang disebut “Moderasi Beragama”. Melalui corak kehidupan ini semua umat beragama yang ada diharapkan berjuang menjaga keseimbangan antara pengalaman kebenaran agamanya sendiri (eksklusif) dan penghormatan terhadap praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif) secara tulus dan ikhlas.

Moderasi beragama adalah suatu berkah, dan panggilan di tengah keberagamaan yang dianugerahkan Tuhan bagi kita di bumi Indonesia ini. Pesparani kiranya dapat membantu kita membangun kebersamaan dalam cinta persaudaraan di antar kita, tetapi juga menantang dan menarik kita untuk membangun kehidupan keagamaan yang moderat, “ tutur Syahrial

Kegiatan ini juga di hadiri oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional, Penyuluh Agama Katolik dan pengurus LP3KD Kab. Pasaman Barat. (F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *