Ramza Husmen: Selamat Atas Terpilihnya Rais Aam dan Ketum PBNU 2021-2026

SUMBAR171 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, SUMBAR –Payakumbuh,- Kepala Kementerian Agama Kota Payakumbuh Ramza Husmen mengucapkan selamat atas terpilihnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf masa khidmat 2022-2026.

“Kami tentu sangat berbahagia melihat hasil Muktamar NU ke-34 yang baru saja selesai digelar di Lampung pada 22-23 Desember 2021 kemarin. Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Rais Aam dan Ketum PBNU masa khidmat 2021-2026,” ungkap Ramza yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU KotaPayakumbuh,— Kepala Kementerian Agama Kota Payakumbuh Ramza Husmen mengucapkan selamat atas terpilihnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf masa khidmat 2022-2026.

“Kami tentu sangat berbahagia melihat hasil Muktamar NU ke-34 yang baru saja selesai digelar di Lampung pada 22-23 Desember 2021 kemarin. Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Rais Aam dan Ketum PBNU masa khidmat 2021-2026,” ungkap Ramza yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Payakumbuh Selasa (28/12/2021).

Ramza menilai, NU sebagai ormas Islam tradisional terbesar di dunia, tetapi mampu mengkoordinir dan bisa melewati proses perhelatan besar ini dengan sangat demokratis.

Senada seperti yang disampaikan oleh Pengarah Muktamar Muhammad Nuh, Sidang Pleno IV yang berlangsung di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Kamis (23/12/2021) malam itu berlangsung dengan sejuk.

“Hal ini merupakan hadiah lima tahun terakhir bagi kepengurusan NU sekaligus sebagai persiapan menyongsong satu abad NU,” ungkapnya.

Sebelumnya, penetapan KH. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 yang merupakan keputusan musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) Muktamar NU ke-34, menurut Prof. Nuh juga berjalan dengan lancar, dengan suasana yang sangat akrab, keadaban, dan sopan santun para kiai NU.

Adapun sembilan ulama sepuh yang menjadi anggota Ahwa, yaitu KH. Dimyati Rois, KH. Ahmad Mustofa Bisri, KH. Ma’ruf Amin, KH. Anwar Manshur, TGH. Turmudzi Badaruddin, KH. Miftachul Akhyar, KH. Nurul Huda Jazuli, KH. Ali Akbar Marbun, dan KH. Zainal Abidin.

Sebagaimana diketahui, Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pasal 40 Ayat 1 Hasil Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang mengatur pemilihan Rais Aam PBNU ditetapkan melalui sembilan anggota Ahwa.

Sembilan anggota Ahwa tersebut diusulkan oleh muktamirin, peserta Muktamar yang mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).

Kemudian dalam proses pemungutan suara dari beberapa calon. KH. Yahya Cholil Staquf memimpin dengan mendapat 337 suara, sedangkan KH. Said Aqil Siroj menempati posisi berikutnya dengan mendapat 210 suara. Ada satu suara yang abstains. Artinya, suara yang masuk 548. Total suara tersebut dibacakan Muhammad Nuh. Selasa (28/12/2021).

Ramza menilai, NU sebagai ormas Islam tradisional terbesar di dunia, tetapi mampu mengkoordinir dan bisa melewati proses perhelatan besar ini dengan sangat demokratis.

Senada seperti yang disampaikan oleh Pengarah Muktamar Muhammad Nuh, Sidang Pleno IV yang berlangsung di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Kamis (23/12/2021) malam itu berlangsung dengan sejuk.

“Hal ini merupakan hadiah lima tahun terakhir bagi kepengurusan NU sekaligus sebagai persiapan menyongsong satu abad NU,” ungkapnya.

Sebelumnya, penetapan KH. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 yang merupakan keputusan musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) Muktamar NU ke-34, menurut Prof. Nuh juga berjalan dengan lancar, dengan suasana yang sangat akrab, keadaban, dan sopan santun para kiai NU.

Adapun sembilan ulama sepuh yang menjadi anggota Ahwa, yaitu KH. Dimyati Rois, KH. Ahmad Mustofa Bisri, KH. Ma’ruf Amin, KH. Anwar Manshur, TGH. Turmudzi Badaruddin, KH. Miftachul Akhyar, KH. Nurul Huda Jazuli, KH. Ali Akbar Marbun, dan KH. Zainal Abidin.

Sebagaimana diketahui, Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pasal 40 Ayat 1 Hasil Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang mengatur pemilihan Rais Aam PBNU ditetapkan melalui sembilan anggota Ahwa.

Sembilan anggota Ahwa tersebut diusulkan oleh muktamirin, peserta Muktamar yang mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).

Kemudian dalam proses pemungutan suara dari beberapa calon. KH. Yahya Cholil Staquf memimpin dengan mendapat 337 suara, sedangkan KH. Said Aqil Siroj menempati posisi berikutnya dengan mendapat 210 suara. Ada satu suara yang abstains. Artinya, suara yang masuk 548. Total suara tersebut dibacakan Muhammad Nuh. (F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *