MINANGGLOBAL.ID, Khazanah – Penghuni surga dan neraka pastilah orang-orang yang selama masa hidupnya di dunia telah melakukan perbuatan amal shaleh dan amal buruk. Namun dalam hadis-hadis Nabi saw telah disebutkan siapa saja orang-orang yang akan memasuki surga dan neraka.
Dalam hadis Nabi Muhammad saw penghuni surga adalah orang miskin. Namun orang miskin sering diremehkan hanya karena tidak mempunyai harta benda yang berlimpah dan memiliki status sosial yang rendah di masyarakat padahal hal itu hanyalah terlihat berbeda di mata manusia namun di hadapan Allah swt tidak ada perbedaan.
Akan tetapi kdudukan orang miskin lebih mulia dihadapan Allah swt, mereka akan lebih banyak menghuni surga dan lebih dulu masuk surga daripada orang kaya. Namun, tidak semua yang miskin masuk surga.
Rasulullah saw bersabda “Aku berdiri di pintu surga adalah kaum miskin, ketika orang kaya masih tertahan (untuk dihisap amalnya), kecuali ahli neraka mereka diperintahkan (langsung) masuk neraka, maka aku berdiri dipintu neraka, kebanyakan yang masuk neraka adalah kaum wanita”
Dari hadis di atas dapat diketahui defenisi kekayaan dan kemiskinan dalam Islam. Dalam Islam kekayaan adalah rahmat Allah swt, sedangkan kemiskinan adalah ujian terhadap ketabahan dan kesabaran seorang mukmin.
Kemiskinan bukanlah hal yang menjadikan mereka langsung masuk surga, melainkan bagaimana cara menghadapi kemiskinan dan apa yang menyebakannya. Jika, penyebabnya karena menjadikan dunia sebagai tujuan hidup hingga melupakan kewajiban sebagai seorang hamba Allah swt, lalu mereka menjadi tidak percaya dan bahkan menghina Allah swt lantas mereka adalah orang miskin yang celaka
Orang miskin bukanlah tidak bisa segalanya, mereka bisa melakukan hal yang sama seperti orang-orang yang mempunyai kelebihan harta bende. Contohnya seperti salah seorang sahabat Nabi saw yakni Abu Hurairah, beliau merupakan orang yang miskin, tapi beliau tetap menghadiri majlis ilmu Rasulullah saw bahkan Abu Hurairah digelari sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Syech Mansur Ali Nasar, dalam kitabnya al- Taaj, menyatakan, “keutamaan orang- orang miskin yang banyak masuk surga itu bukan karena kemiskinannya semata, tetapi karena atas apa yang menyebabkan mereka miskin, mereka miskin bukan karena kurang usaha, melainkan karena senantiasa mengorbankan harta mereka di jalan Allah swt, mereka lebih mementingkan orang lain.
Lantas bagaimana tentang hadis yang telah menetapkan penghuni neraka?
Dalam hadis riwayat Bukhari no. 28, Rasulullah bersabda “aku pernah diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita karena mereka sering berbuat kufur”. Beliau ditanya :”apakah mereka berbuat kufur kepada allah?” beliau menjawab : “ mereka mengingkari pemberian dan kebaikan suaminya. Bilamana engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, sementara ia hanya melihat satu kesalahan saja darimu, ia akan menyatakan : “aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun dari mu”
Dari hadis ini dapat dipahami bahwa perbutan kufur yang dimaksud Rasulullah saw adalah seorang istri yang kufur pada suami mereka. Apabila seorang suami berbuat baik sepanjang masa pada istrinya, namun apabila terjadi satu kesalahan yang diperbuat suaminnya, sang istri langsung mengatakan bahwa suaminya tidak pernah berbuat baik pada dirinya sekalipun.
Dari hadis-hadis diatas dapat disimpulkan bahwa orang miskin yang masuk surga bukan karena miskin harta benda, melainkan orang miskin yang sabar dan ridha terhadap keadaan dirinya. Mengenai wanita yang banyak masuk neraka, bukanlah seluruh wanita tetapi wanita yang mengingkari dan kufur terhadap kebaikan yang diberikan suaminya hanya karena satu kesalahan. (RH)