Kunjungan Pimpinan Ponpes Muhammadiyah Ke Makkah-Madinah

KHAZANAH, SUMBAR475 Dilihat

MINANGGLOBAL.ID, SUMBAR – Limapuluh Kota, Pimpinan Ponpes Al-Kautsar Muhammadiyah Harau Kabupaten Limapuluh Kota laksanakan kunjungan ke Makkah-Madinah, Sabtu (30/12/23).

Perjalanan ini dalam rangka umroh bersama dan menjalin kerja sama pendidikan dengan kedutaan Arab Saudi dan pemerintah setempat. Perjalanan pimpinan Ponpes Muhammadiyah ini diikuti oleh 22 orang mudir. Sebagiannya membawa keluarga, istri dan orang tua. Jumlah total rombongan yang ikut berjumlah 34 orang. Rombongan diketuai oleh Ust. Dr. H. Abdul Jabbar, LC, MA.

Perjalanan dimulai pada tanggal 18 Desember 2023 hingga pada 31 Desember 2023 mendatang. Pimpinan Ponpes Al-Kautsar menuju Bandara Internasional Minangkabau. Kemudian langsung berangkat menuju Jakarta menggunakan pesawat Super Jet, kemudian transit dan menginap di Cengkareng Transit Hotel.

Rombongan mudir Muhammadiyah melakukan kunjungan pertama ke Jamiah Ummul Qura di Mekah. Langsung diterima oleh Dr. Abdurahman Al-Qarni selaku Dekan Fakultas di Mahad Talim Lughoh Lighoiri Natiqin. Bahwa beliau menjelaskan, “di Arab Saudi terdapat 51 Universitas yang tersebar di berbagai daerah dengan fakultas keilmuan yang beragam, baik untuk S1, S2 dan S3. Bagi siapapun yang mau mendaftar kuliah di Saudi, pemerintah membuka peluang itu dengan satu jalur pintu pendaftaran yaitu secara online”. Tuturnya

Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa di Ummul Qura khususnya di Ma’had Talim Lughoh Ligoiri Natiqin banyak dari orang Indonesia yang menyelesaikan pendidikan Bahasa Arab-nya. Di samping itu, beliau menerangkan terkait kurikulum baru dan buku ajar Bahasa Arab yang dipakai untuk mahasiswa asing silsilah lughoh (memperbanyak hiwar dalam satu kata, kitab ini kelebihannya bisa diakses langsung via barcode sehingga muncul tampilan video orang sedang percakapan). Bahkan kami kemarin bertemu dengan para dosen, akademisi dan mudir pesantren modern yang sedang tadrib langsung selama 2 pekan untuk mendalami kurikulum silsilah lughoh tersebut”, ujarnya menjelaskan.

Pimpinan Ponpes Al-Kautsar Ustadz Dafri Harweli, menyampaikan kesan dan pesannya selama perjalanan, baik itu untuk seluruh guru, tenaga kependidikan maupun para santri.

“Bahwa perjalanan ini sungguh sangat luar biasa. Meskipun melelahkan, tapi dinikmati saja. Selama 13 hari berpetualang dari Padang-Jakarta-Oman-Mekah-Madinah-Qatar-Jakarta-Padang tentunya banyak pengalaman yang didapatkan. Diantaranya: bahwa dunia ini sangat luas, jika ingin maju dan berkembang kita barus lihat negara lain. Jangan hanya berdiam diri dan merasa hebat di negara sendiri. Namun bandingkan dengan negara lain. Kemudian sungguh banyak negara-negara lain, khususnya di Timur Tengah yang sistem pendidikannya lebih baik dan negaranya lebih maju dan kita dapat belajar dari serta kita harus banyak belajar. Setelah itu ada begitu banyak peluang untuk melanjutkan Study di luar negeri. Seperti di Ummul Qura Mekah, UIM Madinah, Libia, Uzbekistan, Maroko, Sudan, dan lain-lain. Maka kita harus aktif mencari informasi dan menyiapkan diri untuk bisa mengirimkan santri.

Tak hanya itu, ada begitu banyak peluang beasiswa studi luar negeri yang bisa dikejar. Maka siapapun yang mau kuliah ke luar negeri pasti bisa. Sekalipun berasal dari keluarga yang kurang mampu. Asalkan punya semangat tinggi dan tekat yang kuat. Di Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Mesir, Sudan, Yaman, Libia, dan lainnya kita belajar dengan guru-guru yang secara keilmuan sangat mendalam dan silsilah keilmuanya bersambung sampai ke Rasulullah (bersanad). Kemudian Studi di Timur Tengah juga dapat memupuk keimanan dan ketaqwaan, karena kita berada di daerah yang pernah ditinggali oleh para Nabi dan Rasul, negeri yang diberkahi dan dimuliakan Allah. Selain itu, jika ingin mendapatkan jatah khusus pengiriman santri ke Timur Tengah maka pondok kita harus Muadalah, artinya ada pengakuan kurikulum pesantren dengan kampus-kampus yang ada di Timur Tengah tersebut.

Kemudian, perjalanan ini juga dapat meningkatkan spiritualitas karena di samping kunjungan ke kampus-kampus juga sekaligus Umrah dan Berziarah ke tempat-tempat yang bersejarah dalam dunia Islam. Seperti ke Jabal Nur, Gua hira, Mina, Muzdalifah, Padang Arafah, Masjid Quba, dan lainnya. Insya Allah Bulan Februari nanti akan di mulai pengiriman santri untuk mengikuti daurah selama 1 bulan. Daurah Bahasa Arab, Daurah al-Quran, Daurah Ilmu Syar’i dan plus Umrah. Karena dengan menguasai bahasa menjadi kunci jika kita ingin menguasai dunia. Sebagaimana motto Ponpes Al-Kautsar itu sendiri yakni “Bersama Al-Kautsar menguasai dunia, meraih surga”.

Untuk itu, pesan Ustadz kepada seluruh guru-guru, tenaga pendidik/dan kependidikan mari kita tingkatkan kompetensi agar kualitas dan mutu lulusan juga meningkat. Setelah itu, guru-guru harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Seperti menguasai IT, dan Ilmu-ilmu strategi pendidikan”, tutur pesannya.

Kemudian untuk seluruh santri Ustadz, mari siapkan diri untuk jadi calon pemimpin masa depan. Mengelola pesantren harus ada semangat inovasi dan kreativitas jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Santri al-Kautsar bersiap-siap untuk mengikuti daurah-daurah yang akan diaksanakan di Mekkah dan Madinah angkatan 1 bulan Februari nanti”, tutupnya. (NA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *