MINANGGLOBAL.ID, KAMPUS – Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Bukittinggi adakan Workshop Bahan Ajar Virtual lewat Zoom. Hadirkan Mutia Nurul selaku Editor Prenada Media Group dan Dr. Rulli Nasrullah, M. Si sebagai praktisi dan Dosen Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah untuk Narasumber, Sabtu (31/10/20).
Sambutan pembukaan acara Workshop disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Asy’ari, M. Si, dan Dr. Nunu Burhanuddin, M. Ag selaku Dekan FUAD IAIN Bukittinggi. Acara Workshop dipandu langsung oleh Wakil Dekan II Dr. Darul Ilmi, M. Pd.
Materi Workshop Bahan Ajar yang disampaikan seputar bagaimana dosen sebagai penulis mengerti aturan-aturan standar kepenulisan, baik standar teknis maupun substantif pada pendidikan tinggi Indonesia maupun gaya selingkung sebuah penerbit.
Tingginya animo dosen FUAD IAIN Bukittinggi mengikuti Workshop Bahan Ajar, terhitung ada 47 partisipan virtual mengikuti lewat Zoom dalam rentang waktu 08.00-12.30 WIB.
Dr. Rulli Nasrullah, M. Si sebagai praktisi komunikasi dan penulis buku produktif menyampaikan cara dan trik melahirkan sebuah tulisan yang bagus, baik berupa buku Bahan Ajar, Monograf maupun Referensi.
Pihak Editor Prenada Media Group, Mutia Nurul turut mengulas kriteria-kriteria tulisan (buku) yang akan dijadikan bahan pertimbangan pihak penerbit untuk diterbitkan (Go Public).
Selanjutnya Dekan FUAD IAIN Bukittinggi Dr. Nunu Burhanuddin, M. Ag mengatakan Worskshop Bahan Ajar diadakan untuk dosen FUAD, sebagai bentuk respon atas kurikulum baru dan sebaran mata kuliah baru.
“Kelanjutan dari peninjauan kurikulum di FUAD yang dilaksanakan pada tahun 2019 yang telah menghasilkan kurikulum baru dan sebaran mata kuliah baru, maka perkara krusial berikutnya adalah membentuk bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang diampu dosen,” kata Nunu ketika dihubungi Minangglobal.id lewat pesan WhatsApp, Sabtu (31/10/20).
Nunu Burhanuddin juga menyampaikan tujuan Workshop Bahan Ajar agar dosen memiliki kemampuan membuat Bahan Ajar dan harapannya para dosen mulai mengarsipkan, menyimpan dan mensistemisasi bahan perkuliahan yang sudah ada untuk dijadikan buku Bahan Ajar, dan bisa diterbitkan oleh penerbit.
“Tujuannya agar dosen memiliki kemampuan membuat bahan ajar sebagai bagian dari instrumen pembelajaran. Apalagi kegiatan PBM di era distruptif dan pandemik seperti sekarang ini, bahan ajar menjadi lebih krusial untuk hadir di tengah-tengah mahasiswa. Harapan kita para dosen di FUAD mulai mengarsipkan, menyusun, mensistemisasi bahan-bahan perkuliahan untuk dijadikan bahan ajar, buku dll. Kalau sudah ada draft bahan ajar yang matang, mendalam dan up to date maka penerbit bisa memfasilitasi untuk penerbitan ini dengan mekanisme dan prosedural sebagaimana biasanya,” tutup Nunu.
Pihak Prenada Media Group sangat men-support dosen FUAD IAIN Bukittinggi untuk menulis (buku) dan mengirimkannya ke Prenada, juga memfasilitasi dan menampung tulisan-tulisan dosen FUAD, tentunya tulisan yang sesuai kriteria gaya selingkung penerbit Prenada Media Group. (MF)