Disebut Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan Buang-buang Biaya, Istana Jawab Begini

NASIONAL, NEWS125 Dilihat

JAKARTA, MINANGGLOBAL.ID– Pengamat penerbangan Alvin Lie mengomentari pengecatan ulang pesawat kepresidenan.

Melalui akun Twitter-nya, mantan anggota Ombudsman itu menyebut praktik tersebut hanya foya-foya keuangan negara.

“Hari gini masih foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan,” kata Alvin.

Ia mengatakan, biaya pengecatan ulang untuk pesawat tipe Boeing 737-800 berkisar 100 ribu dolar AS hingga 150 ribu dolar AS atau setara Rp 1,4 miliar sampai Rp 2,1 miliar rupiah.

Bahkan pengecatan ulang itu dinilai kurangnya sensitif pemerintah dalam menangani krisis akibat pandemi Covid.

Sementara Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pesawat bertipe BBJ 2 itu sudah beroperasi selama 7 tahun.

Artinya, kata Heru, pesawat memang sudah harus masuk perawatan besar atau over haul dengan kategori C check.

“Jadi itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan. Mengenai cat memang sekalian diperbaharui karena sudah waktunya. Pilihannya merah putih,” kata Heru melansir Republika, Selasa (3/8/21).

Menyoal biaya pengecatan yang mencapai 2 miliar, Heru enggan berkomentar banyak.

Dia menyebutkan, bahwa pengecatan pesawat RI-1 itu sudah direncanakan sejak 2019 lalu.

Pengecatan itu, sambung Heru, dirancang menyambut HUT ke-75 RI pada 2020.

“Namun saat itu (2019) BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin, sehingga lebih dulu pengecatan Heli Super Puma,” ujarnya.

Adapun untuk sumber anggaran pengecatan, Heru menegaskan, anggaran perawatan sudah tertuang di APBN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *