MINANGGLOBAL.ID, KHAZANAH- “dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaan mu maka jangan lah sekali-kali kamu mengatakan ‘ah’ kepada nya dan jangan lah kamu membentak mereka dan ucapkan lah kepada mereka perkataan yang mulia”(QS, Al israa’: 23)
Allah mengajarkan kepada kita untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua. Untuk mengatakan “ah” saja kita tidak diperkenankan apalagi untuk yang lebih dari itu. Begitu tinggi nya derajat seorang ibu di hadapan Allah, itu karena pengorbanan yang di berikan nya.
Pernah pada suatu ketika seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah” ya rasululllah siapakah orang yang paling berhak aku utamakan ? Rasulullah menjawab “ibu mu” laki-laki tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi ? Rasulullah menjawab lagi “kemudian ibu mu” , laki-laki tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi ? Rasulullah menjawab lagi “kemudian ibu mu” ,kemudian siapa lagi ? Rasulullah menjawab “kemudian ayah mu” ( HR,Muslim)
Hadist tersebut menunjukkan kepada kita tentang tiga kecintaan dan pengorbanan seorang ibu,ketiga perkara tersebut ia lakukan seorang diri.
Perkara yang pertama ialah hamilnya seorang ibu. Ketika seorang ibu hamil tubuhnya akan menjadi rentan akan ‘bahaya’. Berat tubuhnya menjadi dua kali lipat, dan semakin lemah. Hal ini kurang lebih berlangsung selama Sembilan bulan. Kecintaannya kepada kita telah dicurah kan sejak saat ini, ia selalu mendahulukan keselamatan bayinya dari pada keselamatan dirinya sendiri,ia tidak mempedulikan berat tubuhnya karena kehadiran kita didalam nya.
Perkara kedua,saat ibu melahirkan. Saat-aat inilah yang dinanti kan oleh seorang ibu,saat dimana ia bisa melihat buah hatinya. Namun saat ini juga merupakan saat yang paling beresiko tinggi dalam hidupnya karna berjuang antara hidup dan mati, tak sedikit ibu yang rela mengorbankan nyawa nya demi lahirnya sang buah hati.
Perkara yang ketiga,saat medidik dan menyusui. Setelah melewati masa kritis ketika melahirkan tugas ibu belum selesai sampai di situ saja, ia masih harus menyusui sampai kita berusia dua tahun. Dan setelah lewat masa menyusui ia harus mendidik anak nya agar menjadi anak yang soleh dan soleha. Mendidik dengan cinta kasih dan kesabaran yang bagai sang surya menyinari dunia. Allah berfirman ,,,
“ dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tua nya ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyusui dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, dan hanya kepada aku kembali mu” ( QS.Lukman : 14)
Hadirin yang berbahagia,,, ada sebuah kisah di zaman Rasululloh pada suatu ketika ada salah seorang sahabat bertanya, wahai rasul , bagaimana andai kata saat saya sedang shalat ada seseorang yang memanggil ? lanjutkan shalat mu jawab Rasululloh. Sahabat tadi kembali bertanya .bagimana kalau yang memanggil it ibu saya ? lantas Rasululloh berkata batalkan shalat mu dan hampirilah ibu mu. Mungkin kita sudah berkaca pada kisah tadi,bagaiman semestinya kita bersikap pada keda orang tua kita,khusus nya terhadap seorang ibu yang melahirkan kita ke dunia.
Jujur,,, terkadang tidak dalam keadaan shalatpun, kita dipanggil sering tidak menjawab, apalagi menghampiri bliau. Orang bijak berkata “ orang tua kaya anak nya jadi raja dan ratu, dan tak jarang dari anak yang kaya orang tuanya jadi pembantu” ( na’udzubillahhimin dzalik).
Kita tidak akan pernah bisa membalas jasa kedua orang tua kita sekalipun dengan emas permata. Untuk itu, mulai dari sekarang, kita cintai,kita ta’ti serta kita hormati kedua orang tua kita, karena apapun yang mereka lakukan adalah bentuk kasih sayang nya kepada kita, dan mereka tau yang terbaik untuk kita.